This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 02 Oktober 2012

Ritual mappacci di bone

Upacara Adat Mappaci dan Baju Bodo
Sodara gue yang ketemu
jodohnya di umur 35 taun
akhirnya nikah juga.
Namanya Tenri Sa’na, tapi
gue biasa manggil dia Kak
Oceng. Calon suaminya—
yang sekarang udah sah
jadi suami—lebih muda 5
taun. Lumayan jauh juga
ya beda umurnya. Tapi,
sekarang, orang sepertinya
udah lebih open minded..
Ga masalahin lagi kalo
cewe yang lebih tua punya pasangan cowo yang lebih
muda. Yang penting mereka bisa nerima kekurangan
masing-masing, saling menghargai, saling mengisi, insya
Allah..
Malam sebelum akad (Sabtu), calon pengantin wanita
ngikutin upacara adat mappaci. Ini rangkaian perayaan
pernikahan Bugis Makassar. Mappaci identik dengan
penggunaan simbol-simbol yang penuh makna, yaitu
menjaga keutuhan dan memelihara kasih sayang dalam
rumah tangga. Akar kata “mapacci” berasal dari kata
“pacci”, daun yang dihaluskan untuk menghias kuku.
Tangan Kak Oceng dihias pake daun pacar, mirip
lukisan henna di tangan pengantin wanita India.
Bunyi "mappaci" juga mirip kata “paccing” yang
artinya bersih dan suci. Jadi, mappaci melambangkan
kesucian hati calon pengantin dalam menghadapi hari
esok, meninggalkan masa gadis, en berumah tangga.
Waktu mappaci, Kak Oceng dan keluarganya beserta
para tamu juga berdoa, semoga akad dan resepsi
berjalan lancar. Setelah sah jadi suami istri, bisa
membina rumah tangga yang harmonis. Amin..amin..
amin..
Hari minggu, jam 8 pagi, akad dimulai. Setelah itu,
sarapan bareng makan lontong sayur plus opor ayam.
Hmmm...ini dia yang ditunggu-tunggu. Coz, gue en
sodara-sodara gue yang jadi penerima tamu ga sempet
makan pagi, minum air putih pun engga. Pastinya,
perut udah krucuuk-krucuuuk minta diisi sama
makanan yang enak-enak. Hehehe.. Setelah nafsu
makan terpuaskan, geng penerima tamu bisa duduk
tenang di kursinya, ga blingsatan lagi.
Hari itu, gue juga berkesempatan pake BAJU BODO
(bukan "baju bego" yah). Warnanya ngejreng-ngejreng,
ada ijo (yang gue pake), kuning, ungu, en merah. Baju
bodonya didesain sendiri sama sodara sepupu gue dan
dia juga yang ngerangkai manik-maniknya (paling
lama 2 bulan). Bentuknya udah dimodifikasi, jadi udah
ga lebaaaar banget kaya baju bodo klasik. Pake baju
bodo bermanik-manik ga perlu dilengkapi banyak
perhiasan lagi karna ornamennya udah rame. Cukup
pake cincin atau anting-anting yang simple.



Ritual unik menyambut ramadhan di bone

Dalam menyambut bulan suci
Ramdhan yakni berkumpul dalam satu rumpun
keluarga dengan menyaijikan berbagai macam makanan
tradisional serta sejumlah hasil bumi, inilah hal yang
menarik yang dilakukan oleh warga Kabupaten Bone
Sulawesi Selatan.
Malam pertama Ramadhan telah tiba, selain dianggap
sebagai bulan yang penuh berkah, hal ini juga dijadikan
ajang silaturrahmi antar sanak keluarga sebagai
rangkaian dari ritual menyambut bulan Ramadhan.
Dalam ritual ini, seluruh sanak famili harus berkumpul
bersama sembari menyiapkan berbagai macam
makanan tradisional seperti nasu Sokko, nasi Poppo
serta sejumlah hasil bumi lainnya.
Ritual ini digelar setelah semua anggota keluarga baik
yang dari rantau sudah berkumpul dalam rumah.
Setelah semua jenis makanan disiapkan, prosesi ritual
pun dimulai dengan ditandai pembakaran kemenyan
atau dupa oleh kepala keluarga.
Sementara seluruh keluarga duduk bersilah melingkari
sajian makanan sambil mengikuti doa dan dzikir yang
dipimpin oleh kepala keluarga, sebagai ungkapan rasa
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Usai lantunan dzikir dan doa, maka dilanjutkan dengan
menyantap makanan yang telah disajikan dan tentunya
semua makanan harus dihabiskan tak boleh ada yang
tersisa.
"Ritual ini merupakan tradisi dari nenek moyang kami
dalam menyambut bulan suci Ramadhan tujuannya tak
ada yang lain sebagai ungkapan rasa syukur kepada
Allah," ujar Ibrahim, salah seorang Kepala Keluarga
yang memimpin ritual ini. Jumat, (Wrh/KCM).


Ritual mappere do bone


- Ribuan warga di Kabupaten
Bone Sulawesi Selatan, Minggu menggelar tradisi
unik yakni ritual berayun setingg puluhan meter
yang dikenal dengan Mappere oleh masyarakat
setempat.
Tradisi Mappere ini rutin dilakukan warga Desa
Padaidi Kecamatan Tellusiattingnge Kabupaten Bone
Sulawesi Selatan usai panen raya.
Dalam ritual yang telah turun temurun dilakukan ini,
ribuan warga dari berbagai pelosok memadati
lapangan terbuka yang telah terpasang dua pohon
randu setinggi 20 meter, pohon randu inilah yang
kemudian digunakan dalam menggelar tradisi
berayun.
Sementara tali yang digunakan hanya tali rotan yang
dibalut dengan kulit kerbau.
Sebelum Mappare dimulai terlebih dahulu pemuka
adat menggelar ritual untuk meminta keselamatan
bagi para gadis yang akan diayun. Gadis yang harus
menaiki ayunan ini merupakan para kembang desa,
yang telah dipilih sebelumnya.
Sementara delapan oang pemuda membantu para
gadis berayun dengan menggunakan tali dari kiri ke
kanan untuk meninggikan ayunan.
Para penonton terpukau dengan keberanian para
gadis melayang-layang diatas ketinggian 20 meter
tanpa menggunakan pengaman melainkan hanya
menggunakan baju adat atau "baju bodo."
Sejatinya tradisi ini merupakan tradisi secara
temurun usai yang dilakukan oleh warga usai
melakukan panen raya.
"Ini sejak dari nenek moyang kalau sudah panen
padi dan tidak boleh ada warga yang menanam
jagung sebelum tradisi ini dilakukan," ujar H.
Rahman, Kepala Desa Padaidi, Minggu (30/9/2012).
Sementara warga lainnya sibuk di rumah masing-
masing mempersiapkan makanan untuk menu santap
siang bagi seluruh warga yang datang baik dari
dalam maupun dari luar desa tersebut, tak jarang
setiap melakukan tradisi ini warga menyembelih
puluhan ekor kuda sebagai wujud syukur atas
kelimpahan panen.
"Kalau saya tidak salah ada 23 ekor kuda yang
dipotong kemarin," kata Yusdi salah seorang warga
setempat.


Musrembang tk kecamatan

Musrembang pisew mare


PNPM PISEW DESA LAPASA

Pnpm pisew desa lapasa dah memasuki tahun ke 4 dan alhamdulilah sudah membangun jaringan infrastruktur yang cukup mejadai di desa....


Senin, 23 Januari 2012

Diberdayakan oleh Blogger.